Mengenai Sifat-sifat Alloh SWT (Sifat Wajib) Pengarang nadhom berkata :
وَبَعْدُ فَاعْلَمْ بِوُجُوْبِ الْمَعْرِفَة * مِنْ وَاجِبٍ لِلهِ عِشْرِ يْنَ صِفَة
فَاللهُ مَوْجُوْدٌ قَدِ يْمٌ بَاقِي * مُخَالِفٌ لِلْخَلْقِ بِالْاٍِ طْلَا قِ
وَقَائِمٌ غَنِى وَوَاحِدٌ وَحَي * قَادِر مُرِيْدٌعَالِمٌ بِكُلِّ شَيْء
سَمِيْعٌ الْبَصِيْرُ وَالْمُتَكَلِّمُ * لَهُ صِفَاتٌ سَبْعَةٌ تَنْتَظِمُ
“ Dan setelahnya ketahuilah dengan yakin bahwa Alloh itu mempunyai 20
sifat wajib”. Alloh itu ada, Qodim, Baqi dan berbeda dengan makhlukNya
secara mutlak”. “berdiri sendiri, Maha Kaya, Maha Esa, Maha Hidup, Maha
Kuasa, Maha Menghendaki, Maha Mengetahui atas segala sesuatu”. “Maha
Mendengar, Maha Melihat, Maha Berbicara, Alloh mempunyai 7 sifat yang
tersusun”. “yaitu Berkuasa, Menghendaki, Mendengar, Melihat, Hidup,
Mempunyai Ilmu, Berbicara secara terus berlangsung”.
Kosakata
Kata بعد : maksudnya setelah menyebut Basmalah, Hamdalah, Sholawat dan Salam
Kata بوجوب المعرفة : berarti secara hakikat mengetahui dengan pasti yang
sesuai dengan kebenaran berdasarkan dalil bukan taqlid (mengikuti apa
adanya) karena taqlid itu dilarang dalam masalah aqidah jika muqalid
(orang yang mengikuti) itu mempunyai keahlian dalam hal menganalisa (
menyelidiki).
Kataبالاٍطلا ق maksudnya : tanpa ada ikatan pada suatu hal, pengertiannya
bahwa Alloh itu berbeda dengan makhlukNya dan segala hal.
Penjelasan :
Wajib bagi orang mukallaf (orang yang terbebani hukum Syariat) mengetahui sifat-sifat Alloh Ta’ala sifat
(1) wajib yaitu tidak tergambar atau terfikirkan dalam akal seseorang tidak adanya sifat wajib itu, dan
(2) sifat mustahil bagi Alloh yaitu tidak tergambar atau terfikirkan dalam akal seseorang adanya sifat mustahil itu
(3)
dan sifat jaiz yaitu dibenarkan dalam akal seseorang adanya dan tidak
adanya sifat Alloh tersebut.
Begitu pula wajib bagi seorang mukallaf
mengetahui hal yang serupa sifat yang ada pada para Rosul Alaihi Sholatu
Wassalam.
Pengarang Nadhom memilih bait-bait ini dengan menyebutkan
sifat wajib bagi Alloh Ta’ala yaitu sebanyak 20 sifat dengan perincian
sebagai berikut :
1. Sifat Wujud pengertiannya tetapnya sesuatu dan pasti adanya, sifat
wujud ini wajib bagi Alloh Ta’ala Dzatnya bukan Illat (Pengaruh Luar)
maksudnya bahwa selain Alloh (Makhluk) tidak dapat mempengaruhi adanya
Alloh. Adapun sifat wujud tanpa Dzat itu terjadi seperti keberadaan kita
yaitu melalui perbuatan Alloh Ta’ala. Adapun bukti adanya Alloh yaitu
adanya makhluk ini, jika Alloh SWT tidak ada, maka tidak akan ada satu
makhlukpun. Alloh Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku ini adalah Alloh,
tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku”. (QS. Thaha : 14) dan
firman Alloh Ta’ala, “Tidaklah mereka memikirkan tentang kejadian diri
mereka? Alloh tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya melainkan dengan kebenaran dan waktu yang ditetapkan. Dan
sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan
pertemuan dengan Tuhannya”. (QS. Ar Rum :8)
Seorang badui ditanya tentang bukti adanya Alloh. Dia menjawab : kotoran
unta itu menunjukkan adanya unta dan kotoran hewan (teletong : jawa)
menunjukkan adanya hewan keledai dan bekas kaki itu menunjukkan adanya
orang yang berjalan, maka langit itu mempunyai bintang dan bumi
mempunyai jalan yang terbentang dan laut mempunyai ombak yang
bergelombang, apakah semua itu tidak menunjukkan atas adanya pencipta
yang bijak, lagi Maha Berkuasa dan Maha Mengetahui?.
2. Sifat Qidam : adalah tidak ada permulaan pada wujudnya Alloh Ta’ala
maksudnya bahwa Alloh Ta’ala tidak mempunyai permulaannya karena Alloh
Dzat yang agung, pencipta alam semesta dan pencipta makhluk yang ada,
maka sudah pasti Alloh yang mendahuluinya. Alloh Ta’ala berfirman
“Dialah Alloh yang Awal, yang Akhir, yang Dhohir dan yang Bathindan dia
maha mengetahui ada segala sesuatu”. (QS. Ql Hadid : 3)
3. Sifat Baqa’ adalah tidak ada pengakhiran pada wujudnya Alloh bahwa
Alloh Ta’ala senantiasa ada tanpa ada ujung dan senantiasa kekal tanpa
ada akhirannya. Alloh Ta’ala berfirman “Semua yang ada dibumi ini akan
binasa dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai keagungan dan
kemuliaan”. (QS. Ar Rohman : 26 – 27). Alloh Ta’ala berfirman, “Setiap
sesuatu pasti binasa kecuali Alloh. BagiNya sesuatu itu ditentukan dan
padaNya pula kamu semua kembali”. (QS. Al Qoshos : 4)
4. Sifat Mukholafatuhu lilhawadist adalah tidak ada makhluk yang
menyamai Alloh SWT. Alloh Ta’ala berfirman, “Tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
(QS. As Syuro ; 11). Alloh Ta’ala berfirman, “Tidak ada satupun yang
menyamainya”. (QS. Al Ikhlas : 4)
5. Sifat Qiyamuhu Binafsihi adalah Alloh tidak butuh pada tempat yang
menetap padanya atau tempat yang ditempatinya atau pencipta yang
mewujudkannya. Tetapi Dia Maha Kaya [tidak butuh] dari segala sesuatu
selainnya (makhluk). Alloh Ta’ala berfirman, “Dan tunduklah semua
(maksudnya merendah diri) pada Alloh yang kuasa hidup lagi senantiasa
mengurus (makhluknya)”. (QS. Thoha : 111). Dan Alloh Ta’ala berfirman,
“Wahai manusia, kamu sekalian membutuhkan Alloh, sedangkan Alloh Maha
kaya (Tidak membutuhkan) lagi maha terpuji”. (QS. Faathir : 15). Dan
Alloh Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Alloh sungguh Maha Kaya (Tidak
membutuhkan) dari alam semesta” (QS. Al Ankabut : 6)
6. Sifat Al Wahdaniyah adalah tidak berbilang dalam Dzatnya, sifatnya,
dan perbuatannya. Dan pengertian Esa Dzat Alloh itu tidak tersusun dari
bagian-bagian dan Dia tidak bersekutu dalam kerajaanNya. Pengertian Esa
sifatnya adalah bahwa tidak satupun (makhluk) bersifat seperti sifatnya
Alloh. Dan pengertian Esa dalam perbuatan adalah bahwa tidak satupun
(makhluk) berbuat seperti perbuatan Alloh Ta’ala. Maka Alloh adalah
pencipta segala sesuatu dan pembuat segala sesuatu. Maka Alloh Ta’ala
berdiri sendiri (independen) dalam penciptaanya dan pembuatannya
(sesuatu yang baru). Alloh Ta’ala berfirman, “Maha suci Alloh Dialah
yang Maha Esa lagi Maha Pemaksa” (QS. Az Zumar : 4) dan Alloh Ta’ala
berfirman, “Dan Tuhanmu sekalian adalah tuhan yang maha Esa tidak ada
Tuhan kecuali Dia yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang” (QS. Al
Baqoroh : 163). Dan Alloh ta’ala berfirman, “Katakanlah bahwa Alloh itu
Esa” (QS. Al Ikhlas :1). Dan Allah Ta’ala berfirman, “Allah tidak
membuat anak dan tidak ada (Tuhan yang lain) menyertaiNya, jika ada
Tuhan beserta Nya maka tuhan itu membawa makhluk yang diciptakannya, dan
sebagian dari Tuhan-Tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain, Maha
Suci Alloh dari apa yang mereka sifatkan itu” (QS. Al Mukminun : 91).
Dan Alloh ta’ala berfirman...
7. Sifat Qudrah adalah sifat Qodim yang menetap pada Dzat Alloh Ta’ala
dalam menciptakan (sesuatu) dan meniadakan (sesuatu). Alloh Ta’ala
berfirman, “Sesungguhnya Alloh itu maha kuasa atas segala sesuatu” (QS.
An Nur : 45) dan Alloh Ta’ala berfirman, Tidak ada sesuatupun yang dapat
melemahkan Alloh baik dilangit maupun dibumi. Sesungguhnya Alloh Maha
Mengetahui lagi Maha Kuasa” (QS. Faathir : 44)
8. Sifat Irodah adalah sifat Qodim yang menetap pada Dzat Alloh Ta’ala.
Sifat Irodah ini khusus terjadi pada hal-hal yang bisa terjadi pada
setiap sesuatu yang boleh terjadi. Dengan demikian Alloh SWT mengatur
alam semesta ini menurut keinginan, kehendak dan ketentuan-ketentuanNya.
Maka Alloh Ta’ala menjadikan sesuatu ini panjang, pendek,baik dan
buruk, alim atau bodoh pada tempat ini dan lainnya. Alloh Ta’ala
berfirman, “ Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami
menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya : Jadilah maka jadilah
ia” (QS. An Nahl ; 40). Alloh Ta’ala berfirman, “Dan Tuhanmu menciptakan
apa yang dia kehendaki dan memilihnya, tidak ada bagi mereka suatu
pilihan. Maha Suci Alloh dan Maha Tinggidari apa yang mereka
persekutukan” (QS. Al Qashas : 68). Alloh Ta’ala berfirman, “Katakanlah
Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, kamu berikan kerajaan pada orang
yang Kamu kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Di tangan Mu lah segala kebaikan. Sesungguhnya Kamu Maha
Menguasai atassegala sesuatu. (QS. Ali Imran : 26). Alloh Ta’ala
berfirman, “Kepunyaan Alloh lah kerajaan langit dan bumi, Dia
menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan
kepada siapa yang dia kehendaki dan memberikan anak-anak laki-laki
kepada siapa yang dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan kedua jenis
laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa saja yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. (QS. Asy
Syuura : 94 – 50)
9. Sifat Ilmu adalah sifat Qodim yang menetap pada Dzat Alloh Ta’ala
dalam mengetahui segala sesuatu. Alloh Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya
Alloh Ta’ala itu maha mengetahui atas segala sesuatu” (QS. Al Mujadalah :
7) dan Alloh Ta’alaberfirman, “Dan sesungguhnya Ilmu Alloh itu meliputi
segala sesuatu” (QS. Ath-Thalaq : 12) dan Alloh Ta’ala berfirman, “Dan
di sisi Allah kunci-kunci yang Ghaib, tidak ada yang mengetahui kecuali
Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang didaratan dan dilautan dan
tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak
jatuh sebijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basahatau
kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata” (QS. Al An’am : 59).
Alloh Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan kami lebih dekat
dari pada urat lehernya” (QS. Qaaf : 16)
10. Sifat Hayat (Hidup) adalah sifat Qodim yang menetap pada Dzat Alloh
Ta’ala. Sifat berkuasa, berkehendak, ilmu, mendengar, melihat dan
berbicara. Maka jika Alloh itu tidak hidup, maka sifat-sifat tersebut
tidak akan tetap (ada). Alloh Ta’ala berfirman, “Dan bertaqwalah pada
Alloh yang Hidup dan tidak Mati” (QS. Al-Furqon : 58) dan Alloh Ta’ala
berfirman “Dialah yang hidup tidak ada Tuhan selain Dia, maka sembahlah
Dia dengan ikhlas karena beragama padaNya” (QS. Al Mukmin : 65). Dan
Alloh Ta’ala berfirman, “Dan tunduklah semua (Maksudnya merendah diri)
pada Alloh yang Maha Hidup lagi senantiasa mengurus (MakhlukNya)”. (QS.
Thaha : 111)
11 dan 12 Sama' dan Bashor (Sifat Mendengar dan Melihat) adalah keduanya
sifat yang menetap pada Dzat Alloh Ta’ala yang dapat menyingkap
(membuka) sesuatu yang ada. Maka Alloh Ta’ala Maha Mendengar segala
sesuatu hingga mampu mendengar jalannya semut dipadang pasir yang hitam
dimalam yang gelap dan Maha Melihat segala sesuatu yang tampak secara
keseluruhan yang meliputi segala yang tampak (dapat ditemukan). Alloh
Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Alloh telah mendengar ucapan seorang
wanita yang mengajukan gugatan kepadamu tentang suaminya, dan
mengadukannya kepada Alloh, dan Alloh mendengar soal jawab antara kamu
berdua. Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi maha Melihat” (QS. Al
Mujadilah : 1) dan Alloh Ta’ala berfirman “pergilah kamu berdua kepada
Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu
berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia
ingat atau takut”, mereka berdua berkata, “Ya tuhan kami, sesungguhnya
kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah
melampaui batas”, Alloh berfirman, “Janganlah kamu berdua khawatir,
sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat”. (QS.
Thaha : 43-46).
13
Sifat kalam adalah sifat Qodim yang menetap pada Dzat Alloh Ta’ala
bukan berupa huruf atau bukan berupa suara yang menunjukkan pada seluruh
maklumat. Alloh Ta’ala berfirman, “Dan Alloh telah berbicara pada Musa
dengan langsung”. (QS. An Nisa :164) dan Alloh Ta’ala berfirman, “Dan
tatkala Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah kami tentukan
dan tuhanNya telah berbicara langsung kepadanya”. (QS. Al A’raaf : 143).
Dan Alloh Ta’ala berfirman, “Dan tidak ada seorang manusiapun bahwa
Alloh berbicara dengan dia kecuali dengan perantra wahyu”. (QS.
Asy-Syura : 51).
Dan jika Alloh Ta’ala mempunyai sifat berkuasa, berkehendak, berilmu,
hidup, mendengar, melihat, dan berbicara maka secara otomatis Alloh
Ta’ala mempunyai sifat-sifat berikut ini :
14. Qodiroon (Dialah Yang Maha Kuasa)
15. Muriidan (Dialah Yang Maha Berkehendak)
16. Aaliman (Dialah Yang Maha Mengetahui)
17. Samii'an (Dialah Yang Maha Mendengar)
18. Hayyan (Dialah Yang Maha Hidup)
19. Bashiiron (Dialah Yang Maha Melihat)
20. Mutakalliman (Dialah Yang Maha Berbicara)
Sifat – sifat 20 ini terbagi menjadi 4 bagian :
1. Sifat Nafsiah adalah bernisbat pada kata nafsi (jiwa) maksudnya Dzat
dan sifat nafsiah adalah tidak masuk akal bila Dzat tanpa sifat ini
yaitu Esa Wujudnya. jadi sifat ini hanya satu yaitu "wujud".
2. Sifat Salbiah adalah bernisbat pada kata salbu maksudnya mentiadakan
sesuatu yang tidak layak bagi Allah. Sifat salbiyah tersebut ada 5 yaitu
: Qidam, Baqa’, Mukholafatuhu Lilhawaditsi, Qiyamuhu binafsihi dan
Wahdaniyah.
3. Sifat Ma’ani. sifat yang pasti ada pada Dzat Allah SWT. Sifat Ma’ani
ini ada 7 yaitu : Qudrat (sifat berkuasa), Irodat (berkehendak), Ilmu
(berilmu), Hayat (hidup), Sama' (mendengar), Bashor (melihat) dan Kalam
(berbicara).
4. Sifat Ma’nawiyah adalah sifat yang mulazimah (menjadi akibat) dari
sifat ma'ani, Sifat Ma'nawiyah ini ada 7 yaitu : Qodiron, Muridan,
Aliman, Hayyan, Sami'an, Bashiron, Mutakalliman.
Adapun hikmah menyebut sifat-sifat Ma’nawiyah yang terkandung dalam sifat ma’ani tersebut adalah sebagai berikut :
1. Aqidah diterangkan dengan cara terperinci, karena pemikiran bodoh dalam masalah aqidah adalah masalah benar.
2. Mengcounter (menjawab) orang-orang mu’tazilah yang mengingkari sifat –
sifat ma’nawiyah. Mereka berpendapat bahwa Alloh Ta’ala Maha berkuasa
dengan Dzatnya, berkehendak dengan Dzatnya tanpa ada kekuasaan, dan
kehendak dan sifat-sifat lainnya. Mereka bermaksud mengingkari
sifat-sifat itu untuk mensucikan Alloh Ta’ala. Mereka berpendapat : Kami
mensifati Alloh Ta’ala dengan sifat-sifat itu baik sifat itu hadits
(baru) atau sifat-sifat itu qodim. Jika sifat-sifat itu hadits maka
sifat-sifat itu menempati Alloh Ta’ala. Atau jika sifat – sifat itu
Qodim maka sifat-sifat qodim itu berbilang (banyak) maka hal itu
mentiadakan sifat wahdaniyah (Esa). Dan menjawab hal itu kami
berpendapat : Sesungguhnya sifat-sifat tersebut tidak berdiri sendiri
dari DzatNya, hanya saja sifat-sifat itu mengikuti DzatNya yaitu
sifat-sifat yang ada itu menempati DzatNya.
Perlu
diketahui bahwa Ahlussunnah wal jama'ah tidak membatasi sifat2 Allah
menjadi 20 sifat, Ahlussunnah wal jama'ah menetapkan ini karena sifat 20
ini merupakan syarat ketuhanan (syartul uluhiyah) sedang sifat yang
lain seperti sifat af'al Allah, maka jumlahnya banyak, diantaranya
adalah asma'ul husna.
Itulah sifat-sifat wajib bagi Allah yang wajib untuk kita ketahui dan kita hafalkan. Tentunya dengan nadzom yang sudah ada di atas menjadikan kita semakin mudah untuk menghafalkannya.
Cukup sekian dulu pelajaran kita dan kita akan kembali belajar bersama pada lain kesempatan. Semoga bermanfaat. Amiin...
sumber : http://cipcipmuuach.blogspot.com